Konflik
biasanya terjadi karena saya benar dan kamu salah, berilah kesempatan hati mengatakan
kita benar dan diapun boleh jadi benar,Insya Allah akan mudah cari solusi.
Konflik
sering muncul seiring kokohnya persahabatan. Tidak dipungkiri bahwa
yang sering berkonflik justru orang-orang yang terbiasa dekat, contoh
kecilnya dalam persahabatan sesama remaja, seringkali konflik menjadi
pemupuk kesuburan dari pohon persahabatan itu sendiri. Bagaimana
menyikapi konflik itu tergantung dengan pribadi masing-masing orang.
Ada
pribadi yang keras hati, ada pula pihak yang selalu meredamkan kerasnya
hati itu. Untuk sahabat-sahabat yang memiliki kepribadian keras, atau
cenderung egois, beruntunglah kalian jika memiliki seorang sahabat yang
senantiasa menjadi penenang untuk kita, laksana air yang sanggup
meredamkan api yang sedang menyala-nyala.
Jika
orang yang berkonflik itu sama-sama kerasnya, maka menurut saya konflik
itu tidak akan pernah selesai. Jika merasa kita terlibat dalam sebuah
konflik, maka segeralah cari darimana sumber konflik itu berasal. Jangan
cari sumber itu pada ladang orang lain, tapi carilah sumber itu pada
ladang kita sendiri (diri sendiri) terlebih dahulu, belajar mengoreksi
kesalahan apa yang telah diperbuat oleh diri sendiri yang mungkin
menjadi penyebab dari konflik yang terjadi.
Jangan melulu kita lemparkan kesalahan itu kepada orang lain.
Semangat, keep syukur not kufur :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar